Anggota Dpr Di Indonesia Ada Berapa
Gaji dan Tunjangan Anggota MPR RI
Gaji anggota MPR diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) 75/2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Anggota Lembaga Tinggi Negara Serta Uang Kehormatan Anggota Lembaga Tertinggi Negara.
• Ketua MPR : Rp 5.040.000• Wakil Ketua MPR : Rp 4.620.000• Anggota MPR : Rp 4.200.000
Adapun anggota MPR yang tidak merangkap memperoleh uang kehormatan sebesar Rp 1.750.000.
Sama seperti anggota DPR, anggota MPR juga mendapatkan tunjangan yang mencakup:
• Tunjangan istri: 10% dari gaji pokok• Tunjangan anak: 2% dari gaji pokok per anak (maksimal dua anak)• Uang sidang: Rp 2.000.000• Tunjangan jabatan: Rp 18.900.000
Anggota MPR juga mendapatkan berbagai fasilitas seperti rumah dinas dan kendaraan dinas untuk mendukung tugas mereka.
Dengan semua tunjangan, gaji Ketua MPR bisa mencapai sekitar Rp 59,3 juta per bulan.
Gaji dan tunjangan yang diterima oleh anggota MPR, DPR, dan DPD RI mencerminkan tanggung jawab besar yang mereka emban sebagai wakil rakyat. Dengan adanya berbagai tunjangan dan fasilitas, diharapkan anggota dewan dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan lebih baik demi kepentingan masyarakat.
Artikel ini ditulis oleh Ni Komang Nartini peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
Besaran Gaji MPR, DPR, DPD
Dalam sistem pemerintahan Indonesia, anggota MPR, DPR, dan DPD memiliki gaji dan tunjangan yang diatur oleh peraturan pemerintah. Berikut adalah rincian gaji pokok dan tunjangan masing-masing lembaga.
Tunjangan lain anggota DPR
1. Tunjangan kehormatan Rp 5.580.000
2. Tunjangan komunikasi Rp 15.554.000
3. Tunjangan peningkatan fungsi pengawasan dan anggaran Rp 3.750.000
4. Bantuan listrik dan telepon Rp 7.700.000
5. Asisten anggota Rp 2.250.000
Jika komponen di atas dijumlahkan semua, maka seorang anggota DPR dapat membawa pulang uang setidaknya sebesar Rp 54.051.903 setiap bulan. Angka tersebut bisa lebih besar apabila anggota tersebut menjabat sebagai wakil ketua atau ketua DPR. Sebab, seperti gaji pokok, tunjangan bagi pimpinan DPR juga lebih besar dibandingkan tunjangan bagi anggota biasa.
Gaji dan tunjangan di atas belum ditambah dengan biaya perjalanan dengan besaran sebagai berikut:
1. Uang harian daerah tingkat I (per hari) Rp 5.000.000
2. Uang harian daerah tingkat II (per hari) Rp 4.000.000
3. Uang representasi daerah tingkat I (per hari) Rp 4.000.000
4. Uang representasi daerah tingkat II (per hari) Rp 3.000.000
Selain itu, para anggota DPR juga menerima fasilitas berupa rumah jabatan yang terletak di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, dan Ulujami, Jakarta Barat serta anggaran pemeliharaan rumah jabatan.
Para wakil rakyat juga akan menerima pensiun sebesar 60% dari gaji anggota DPR (gaji pokok) atau sebesar Rp 2.520.000 per bulan.
Jakarta (ANTARA) - Ellfonda Mekel, atau yang lebih dikenal dengan nama Once Mekel telah resmi dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI.
Ia memenangkan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II dengan meraih 60.623 suara. Musisi senior ini terjun ke dunia politik sebagai politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sebagai seorang pejabat publik, Once Mekel memiliki kewajiban untuk melaporkan harta kekayaannya secara transparan melalui Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).Laporan ini disampaikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 29 Agustus 2024 sebagai salah satu upaya untuk menjaga integritas dan akuntabilitas selama menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.
Berdasarkan LHKPN yang telah dipublikasikan, Once Mekel mencatatkan berbagai jenis aset yang dimilikinya, termasuk tanah dan bangunan, kendaraan serta kas. Total harta kekayaan yang tercatat dalam laporan tersebut mencapai lebih dari 29 miliar rupiah.
Berikut adalah rincian harta kekayaan Once Mekel yang tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN):
Total: - (Tidak tercantum)
Laporan harta kekayaan yang disampaikan Once Mekel melalui LHKPN memberikan gambaran tentang aset yang dimilikinya. Sebagai anggota DPR RI yang baru dilantik, ia kini memegang tanggung jawab besar dalam mewakili rakyat.
Pewarta: Allisa LuthfiaEditor: Alviansyah Pasaribu Copyright © ANTARA 2024
Kebaya merupakan salah satu pakaian adat untuk perempuan yang berasal dari beberapa suku di Indonesia. Jenis pakaian ini kemudian dijadikan pakaian nasional perempuan di Tanah Air yang kerap dikenakan di hari-hari besar Nasional.
Menurut Anda, ada berapa jenis kebaya yang ada di Indonesia dan berasal dari daerah mana sajakah pakaian ini? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini.
Kebaya berasal dari bahasa Arab, ‘Abaya’, yang artinya ‘jubah’ atau ‘pakaian longgar’. Berdasarkan penelusuran sejarah, konon bentuk awal baju tradisional ini mengikuti busana para permaisuri dan selir raja di Kerajaan Majapahit.
Pada abad ke-9 sebelum budaya Islam masuk, masyarakat Jawa masih mengenakan kain dan kemben di bagian dada. Dan saat budaya Islam masuk, dilakukanlah penyesuaian dengan menutup area dada tersebut.
Awalnya, hanya dibuat semacam outer dari kain tipis yang digunakan untuk menutupi bagian belakang tubuh, bahu, dan lengan. Maju ke abad 15-16, wanita Nusantara mulai mengenakan kebaya, tapi hanya priyayinya saja. Dan seiring bertambahnya waktu, pakaian tradisional ini mulai dikenakan semua golongan.
Pakaian ini selalu berhasil membuat pemakainya terlihat lebih anggun dan cantik. Dulunya, pakaian tradisional ini merupakan pakaian yang dikenakan wanita Indonesia sehari-hari, khususnya mereka yang tinggal di Pulau Jawa. Namun kini, pakaian ini hanya dipakai di hari-hari istimewa si pemakainya atau juga di acara-acara hari besar Nasional.
Gaji dan Tunjangan Anggota DPD RI
Anggota DPD RI juga memiliki gaji pokok yang sama dengan anggota DPR, yaitu:
• Ketua DPD : Rp 5.040.000• Wakil Ketua DPD : Rp 4.620.000• Anggota DPD : Rp 4.200.000
Anggota DPD menerima beberapa jenis tunjangan, antara lain:
1. Tunjangan Melekat:
• Tunjangan suami/istri: Rp 420.000• Tunjangan anak: Rp 84.000 per anak (maksimal dua anak)• Tunjangan jabatan: Rp 9.700.000• Tunjangan beras: Rp 30.090 per jiwa
• Tunjangan kehormatan: Rp 5.580.000• Tunjangan komunikasi: Rp 15.554.000• Bantuan listrik dan telepon: Rp 7.700.000
• Uang harian daerah tingkat I: Rp 5.000.000 per hari• Uang harian daerah tingkat II: Rp 4.000.000 per hari
Anggota DPD juga mendapatkan fasilitas untuk pemeliharaan rumah dinas dan perlengkapan rumah.
Gaji dan Tunjangan Anggota DPR RI
Anggota DPR menerima gaji pokok yang bervariasi berdasarkan jabatannya, sebagai berikut:
• Ketua DPR : Rp 5.040.000• Wakil Ketua DPR : Rp 4.620.000• Anggota DPR : Rp 4.200.000
Anggota DPR juga mendapatkan berbagai tunjangan yang sesuai dengan jabatan mereka:
1. Tunjangan Jabatan:
• Anggota DPR: Rp 9.700.000• Anggota DPR merangkap Wakil Ketua: Rp 15.600.000• Anggota DPR merangkap Ketua: Rp 18.900.000
2. Tunjangan Kehormatan:
• Anggota DPR: Rp 5.580.000• Anggota DPR merangkap Wakil Ketua: Rp 6.450.000• Anggota DPR merangkap Ketua: Rp 6.690.000
3. Tunjangan Komunikasi:
• Anggota DPR: Rp 15.554.000• Anggota DPR merangkap Wakil Ketua: Rp 16.009.000• Anggota DPR merangkap Ketua: Rp 16.468.000
4. Tunjangan Lainnya:
• Tunjangan istri: 10% dari gaji pokok• Tunjangan anak: 2% dari gaji pokok per anak (maksimal dua anak)• Tunjangan beras: Rp 30.090 per jiwa• Uang sidang: Rp 2.000.000
Jenis-Jenis Kebaya yang Ada di Indonesia
Kebaya Jawa berkiblat dari model baju tradisional Surakarta atau Solo atau Keraton Yogyakarta. Oleh karena itu pakaian tradisional ini dikenal juga sebagai Kebaya Jogja. Jenis busana ini merupakan salah satu busana klasik klasik yang berasal dari Jawa Tengah, di mana dulunya hanya kalangan keraton atau bangsawan saja yang bisa mengenakannya.
Bahan yang digunakan biasanya terbuat dari bahan-bahan yang halus, seperti sutera, brokat, atau nilon. Detail pada motifnya juga sederhana, hanya berupa bordiran pita emas yang mengelilingi lengan, leher, depan dada, hingga ke bawah baju. Lehernya berbentuk V dengan bagian kancing depan yang terlihat mengunci rapat dan bagian depan, bawahnya meruncing. Panjangnya sampai di bawah panggul bahkan ada yang sampai ke lutut.
Sebelum mengenakan pakaian ini, si pemakainya harus menggunakan dalaman yang disebut kemben terlebih dulu oleh karena bahan Kebaya Jogja biasanya sangat tipis. Kemben pada busana ini kemudian diperkuat lagi dengan melilitkan stagen di bagian perut. Di Jawa, stagen ini biasa disebut kain tapih pinjung atau kain jarik yang bermotif batik.
Melansir Kompas.com, jurnal Perubahan Nilai dan Filosofi Busana Kebaya di Jawa Tengah (2019) yang ditulis Ratna Endah Dkk, pemakaian busana tradisional ini dipadukan dengan batik atau kain (wiru) panjang dari pinggang hingga mata kaki. Tapi ujung wirunya harus menampakkan warna putih (bagian yang tidak dibatik) saat dilipat.
Banyak orang yang sulit membedakan antara Kebaya Jawa dengan Kebaya Solo. Pada busana khas Solo tidak ada motif pita emasnya, dan jika baju dikancingkan, bagian bawah depan baju juga tidak mengerucut.
Yang berbeda lagi, Kebaya Solo hanya menggunakan tiga warna dasar, yaitu hitam, cokelat, dan kuning dengan motif bunga-bunga di seluruh baju.
Pada kain, wirunya tidak boleh ada yang berwarna putih. Dalam artian, seluruh bagian wiru harus dibatik.
Kebaya Encim merupakan baju tradisional yang berasal dari Betawi di mana bentuknya perpaduan budaya atau akulturasi budaya dari budaya Betawi dan Tionghoa, yakni baju melayu dan baju Shanghai.
Bahan baju encim ini terbuat dari kain katun atau organdi yang dihias dengan bordiran bunga atau binatang di bagian kerahnya yang berbentuk V serta bagian perut hingga ke bawah baju.
Busana ini termasuk salah satu busana yang cukup tua umurnya, dan sudah ada sejak 500 tahun yang lalu. Nama ‘encim’ sendiri berasal dari bahasa Hokkien, salah satu etnis Tionghoa yang banyak tinggal di Jakarta yang artinya ‘bibi’.
“Oh, kebaya yang dipakai si Encim, lama-lama disebutnya kebaya Encim,” kata Antropolog Diyah Wara, melansir Journey of Indonesia (13/8/2018), menerangkan asal-usul nama Kebaya Encim.
Dulunya pakaian encim ini hanya dikenakan oleh perempuan-perempuan yang berasal dari golongan menengah atas, entah itu masyarakat pribumi, keturunan Tionghoa, atau orang Eropa yang tinggal di Nusantara. Tapi sekarang, siapapun bisa memakainya.
Warna-warna pada baju Encim umumnya cerah, seperti pink, biru langit, kuning, toska, dan lainnya. Tiap warna ini mengandung makna yang berbeda.
Kebaya dari budaya Jawa lebih terpengaruh dari noni-noni peranakan Belanda yang berwarna putih dan menggunakan renda. Misalnya saja putih-biru yang bagi orang Tionghoa dilambangkan sebagai kedukaan atau berkabung. Meski demikian, warna ini merupakan warna favorit noni-noni Belanda di masa itu.
Artikel terkait: 6 Artis Kenakan Kebaya Rayakan Galungan, Anggun dan Menawan!
Model baju tradisional ini sempat happening setelah tahun 2015. Tadinya modelnya banyak dikenakan oleh wanita paruh baya saja, tapi kemudian perempuan-perempuan muda juga ikut berlomba-lomba mengenakannya.
Bedanya Kutubaru dengan yang lain adalah tambahan kain di bagian dada yang menghubungkan bagian depan kiri dan kanan layaknya sambungan. Untuk mempermanis tampilan, biasanya si pemakai akan menambahkan bros di bagian dadanya.
Tambahan kain di depan ini dalam dunia jahit-menjahit disebut sebagai bef.
Pakaian tradisinoal yang dipakai di Bali ini punya ciri khas yang lebih unik lagi. Seperti busana tradisional Jepang, kebaya Bali digunakan dengan tambahan obi pada bagian pinggangnya. Ini mempertegas bentuk pinggang dan menambah kesan anggun pada si pemakainya.
Sementara sebagai bawahan, Anda bisa menambahkan kamen atau rok dari lilitan kain yang ditenun.
Warna pada baju tradisional ini biasanya berwarna cerah, Bunda. Ini menggambarkan keanggunan dan kecerian perempuan-perempuan Bali. Selendang yang dililitkan di bagian perutnya juga memiliki makna tersendiri. Yaitu, harapan agar perempuan Bali mampu menjaga rahimnya dan menjauhi hal-hal negatif yang dapat menimbulkan keburukan.
Artikel terkait: 5 Selebriti Curi Perhatian Saat Gunakan Kebaya Bali, Intip Yuk
Busana tradisional untuk wanita Madura disebut dengan Kebaya Rancongan dan baju aghungan. Karakter dari busana khas Madura ini hampir serupa dengan kebaya pada umumnya. Model pas di badan, berlengan panjang, warnanya terang (merah, biru, hijau) dan dilengkapi stagen atau odhet yang diikat di bagian perut. Bagian bawahnya menggunakan sarung batik bermotif lasem, storjan, atau tabiruan.
Untuk menyempurnakan tampilan, bersama baju aghungan juga dikenakan kalung brodong, yaitu kalung emas berbentuk rentengan biji jagung, juga shelter penthol atau giwang emas. Pada bagian dada disematkan hiasan emas berupa perahu berundak tiga.
Selain Kebaya Rancongan ada juga Kebaya Bengkal yang berasal dari Kabupaten Bangkalan. Bahannya dari beludru bersulam benang emas dengan merah sebagai warna dasar kain. Motifnya polos dan bentuknya pendek. Sebagai bawahan digunakan songket berbahan sutra merah bermotif kotak-kotak.
Bagaimana dengan Bunda, ada berapa jenis kebaya yang Bunda miliki saat ini di lemari?
Tak Hanya Elegan, 6 Pakaian Adat Jawa Tengah Lambang Kekayaan Khazanah Budaya
10 Potret Menawan Selebriti Maternity Shoot dengan Baju Tradisional Indonesia
10 Potret Gemas Anak Artis Pakai Baju Adat Jawa
Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.
TRIBUNTORAJA.COM - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan lebih dari 1.000 anggota DPR RI dan DPRD di seluruh daerah Indonesia bermain judi online.
"Apakah ada legislatif pusat dan daerah? Ya kita menemukan itu, lebih dari 1000 orang," kata Ivan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR RI, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/24).
Wakil Ketua Komisi III DPR RI fraksi Partai Gerindra, Habiburokhman meminta Ivan untuk melaporkan kepada Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terkait anggota yang terlibat judi online.
"Saya anggota MKD juga kebetulan, kita minta tolong dikasih aja ke MKD biar kita bisa lakukan penyikapannya seperti apa nanti," ujar Habiburokhman.
Merespons itu, Ivan menyatakan bahwa PPATK akan mengirim surat kepada DPR mengenai anggota yang terlibat.
"Ya nanti akan kami kirim surat. Jadi ada lebih dari 1.000 orang itu DPR, DPRD, sama sekretariat sekjenan," ucapnya.
Ivan menuturkan, pihaknya menemukan ada lebih dari 63.000 transaksi yang dilakukan anggota DPR dan DPRD.
"Dan angka rupiahnya hampir 25 miliar di masing-masing yang transaksi di antara mereka dari ratusan sampai miliaran sampai ada satu orang sekian miliar," ungkapnya.
Anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Johan Budi, mendesak Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melacak rekening bandar judi online.
Setelah melacak, PPATK diminta membekukan rekening bandar online tersebut.
"Satgas ini akhirnya ke mana gitu? Jadi temuan Satgas jangan hanya pengumuman yang membuat publik terkaget-kaget, endingnya apa Pak Ivan?" kata Johan.
"Terus kalau misalkan detail bisa diketahui, apakah bisa di-tracking juga rekening ya terutama rekeningnya bandar itu. Ini kan ada kominfo juga di dalamnya kalau nggak salah Satgas itu, apa bisa juga itu dibekukan atau ditutup, informasi dari kominfo kemudian disampaikan ke Pak Ivan atau sebaliknya yang kemudian ada penegak hukum yang melakukan freze kemudian itu bisa ditutup gitu, Apakah itu juga sudah dilakukan?" imbuhnya.
Lebih lanjut, Johan mengaku kaget karena ternyata ada rekening yang diperjualbelikan untuk judi online. Apalagi, perputaran uang Rp 600 triliun terkait judi online termasuk angka yang fantastis. Johan mendesak PPATK mengusut hal tersebut.
"Cukup terkejut juga ternyata ada 600 T perputaran dana yang melalui judi online, memang judi ini secara langsung merugikan masyarakat tetapi secara tidak langsung itu juga bisa merugikan keuangan negara," ujar Johan.
Anggota DPR, DPD, dan MPR RI terpilih periode 2024-2029 resmi dilantik di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Selasa (1/10/2024). Anggota DPR RI yang dilantik sebanyak 580 orang dan DPD RI sebanyak 152 orang.
Dari Bali, ada sembilan anggota DPR RI yang dilantik. Di antaranya I Nyoman Parta, IG Ngurah Kesuma Kelakan, Gde Sumarjaya Linggih, I Dewa Gde Agung Widiarsana, I Wayan Sudirta, IN Adi Wiryatama, Tutik Kusuma Wardhani, I Nengah Senantara, I Ketut Kariyasa Adnyana.
Sementara anggota DPD dari Bali yakni Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK), Ni Luh Putu Ary Pertami Djelantik atau Niluh Djelantik, dan I Komang Merta Jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Banyak masyarakat yang penasaran berapa gaji DPR RI dan DPD RI. Simak yuk informasinya di bawah ini.
Berapa gaji anggota DPR yang dilantik hari ini?
Besaran gaji DPR RI telah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 75 Tahun 2000 tentang Gaji Pokok Pimpinan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Anggota Lembaga Tinggi Negara serta Uang Kehormatan Anggota Lembaga Tertinggi Negara.
Dalam aturan tersebut, ditetapkan besaran gaji pokok untuk Ketua DPR adalah Rp 5.040.000 per bulan, kemudian untuk Wakil Ketua DPR sebesar Rp 4.620.000 per bulan, dan untuk gaji pokok bagi anggota DPR adalah sebesar Rp 4.200.000 dalam sebulan.
Sama seperti abdi negara lainnya, ketua hingga anggota dewan juga mendapatkan tunjangan yang nominalnya sesuai dengan jabatannya. Semakin tinggi jabatan, maka tunjangan yang didapat akan semakin besar.
Sejumlah fasilitas dan besaran tunjangannya sendiri sudah diatur dalam Surat Edaran Setjen DPR RI No.KU.00/9414/DPR RI/XII/2010 dan pada Surat Menteri Keuangan nomor S-520/MK.02/2015.
Dalam ketetapan itu, tunjangan DPR juga mencakup tunjangan istri, tunjangan anak, tunjangan beras, uang sidang, fasilitas kredit, dan yang terakhir anggota DPR juga mendapatkan tunjangan anggaran rumah jabatan. Tunjangan itu terbagi atas dua jenis, yakni tunjangan melekat dan tunjangan lain.
Tunjangan melekat anggota DPR
1. Tunjangan istri/suami Rp 420.000
2. Tunjangan anak Rp 168.000
3. Uang sidang/paket Rp 2.000.000
4. Tunjangan jabatan Rp 9.700.000
5. Tunjangan beras Rp 30.090 per jiwa
6. Tunjangan PPh Pasal 21 Rp 2.699.813
Fasilitas dan Biaya Perjalanan
Anggota DPR juga mendapatkan fasilitas seperti rumah jabatan, perlengkapan rumah, dan tunjangan untuk biaya perjalanan, termasuk:• Uang harian daerah tingkat I: Rp 5.000.000• Uang harian daerah tingkat II: Rp 4.000.000
Jika ditotal, gaji Ketua DPR dapat mencapai lebih dari Rp 59 juta per bulan dengan semua tunjangan dan fasilitas yang diterima.
Jumlah Anggota DPR Meningkat
Jumlah anggota DPR RI meningkat, dari 575 menjadi 580 anggota akibat pemekaran provinsi di Papua. Sementara itu, jumlah partai politik yang lolos ambang batas parlemen (PT) berkurang dari 9 menjadi 8, yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN.
Sementara, partai yang dinyatakan tak memenuhi ambang batas yakni Partai Buruh, Partai Gelombang Rakyat Indonesia, PKN, Hanura, Partai Garda Republik Indonesia, PBB, PSl, Perindo, PPP, dan Partai Ummat.
Anggota DPD RI juga mengalami peningkatan, dari 136 menjadi 152 orang, juga disebabkan oleh pemekaran provinsi di Papua. Dengan demikian, total anggota DPR RI dan DPD RI yang dilantik berjumlah 732 orang.